Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

The Last Unicorn: Animasi Klasik yang akan Diadaptasi Live Action

by Paulus Ladiarsa
February 4, 2022
in Animasi, Articles, Barat, Drama, Featured, Klasik, Movie Articles, Movies, Reviews, Streaming, Trending
Reading Time: 3 mins read
A A
0
The Last Unicorn
Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini tersiar kabar bahwa The Last Unicorn, film animasi panjang rilisan tahun 1982 akan dibuatkan versi film live actionnya. Berkenaan dengan momen itulah, berikut kami hadirkan perihal mengenai film animasinya dan informasi yang berkaitan dengannya.

Akan berusia 40 tahun sejak kemunculan pertamanya, perlu diinformasikan sebelumnya, The Last Unicorn telah diakui banyak kalangan sebagai salah satu film animasi cult classic. Ini adalah film yang akan membuat kalangan penggemar berat film dari kalangan Gen-X maupun sebagian millenial antusias dalam pembicaraan kasual, namun mungkin tidak familier di kalangan penggemar film biasa. Sebagian alasannya adalah bahwa film animasi tahun 1980-an umumnya lebih tertarik untuk menghasilkan uang daripada menjadi seni, dan kebangkitan Disney yang dipelopori oleh hit baik secara kritik dan komersial; The Little Mermaid masih beberapa tahun lagi.

The Last UnicornKisah The Last Unicorn diangkat berdasarkan kisah novel berjudul sama karya novelis fantasi Peter S. Beagle. The Last Unicorn menceritakan tentang perjalanan seekor unicorn yang terakhir dari spesiesnya  dalam mencari kelompoknya.

Tersebutlah seorang raja yang jahat bernama Haggard (Christopher Lee) mempunyai rencana untuk memunahkan semua unicorn yang ada di dunia. Saat seekor unicorn (Mia Farrow) mengetahui hal itu dan bahwa ia dalam bahaya, dan bahwa bisa jadi ia akan menjadi yang terakhir dari spesiesnya, unicorn muda itu memutuskan untuk meninggalkan hutan yang menjadi tempat persembunyiannya. Kemudian meminta bantuan seorang penyihir muda yang masih kikuk namun baik hati bernama Schmendrick (Alan Arkin)dan seorang koki bernama Molly Grue (Tammy Grimes), mereka mulai melakukan petualangan panjang yang berbahaya dengan satu tujuan: mengalahkan Haggard dan menyelamatkan para unicorn dari kepunahan.

The Last UnicornThe Last Unicorn sendiri bisa dikatakan sebuah film animasi yang kontras berbeda dengan rekan-rekan seangkatannya. Gaya animasi film penyutradaraan Jules Bass dan Arthur Rankin Jr ini lebih menjurus ke gaya animasi Jepang ketimbang animasi film-film animasi Amerika pada masa itu.

Pun juga melalui jajaran pengisi suara yang sarat bintang dari Mia Farrow dan Alan Arkin hingga ke Angela Lansbury dan Christopher Lee, hingga ke musik soundtracknya yang dibawakan band America dan ketegasannya untuk menolak pada tipikal film animasi pada umumnya yang menyajikan narasi yang ramah. Justru sebaliknya, ini adalah film yang secara konsisten menghadirkan kejutan dan pilihan jalan cerita beresiko besar tak terduga yang sampai sekarang juga masih jarang dijumpai di banyak film.

The Last UnicornTidak seperti kebanyakan film animasi di era tersebut, film ini sangat aneh dan benar-benar menakutkan, penuh dengan karakter abu-abu. Tidak ada apa pun tentang The Last Unicorn yang dapat diprediksi atau diharapkan, dan dengan lembut mengolok-olok kiasan fantasi semudah menyebarkannya.

Seluruh film penuh dengan kontradiksi yang kompleks dan penuh pemikiran—sebuah kisah yang penuh harapan dan sedih, pahit dan romantis, indah dan suram. Yang mungkin merupakan pelajaran terpenting dari The Last Unicorn: Ini adalah dongeng yang mencerminkan kebenaran kehidupan nyata yang seringkali sulit. Untuk mengetahui kegembiraan, seseorang juga harus mengalami rasa sakit. Hal-hal di luar diri Anda tidak akan pernah membuat Anda bahagia, tidak peduli seberapa keras Anda mengejarnya. Cinta itu sendiri adalah anugerah, bahkan jika itu tidak bertahan selamanya. Hal-hal harus terjadi ketika saatnya bagi mereka untuk terjadi. Atau, seperti yang dikatakan film itu: Tidak ada akhir yang bahagia, karena tidak ada yang berakhir.

The Last UnicornThe Last Unicorn bisa disaksikan dengan cara membuka tautan di sini

Tags: Arthur Rankin JrChristopher Leecult classicfilm adaptasi novelJules BassMia FarrowPeter S. Beagle
Previous Post

Anthony Mackie & Priyanka Chopra Jonas akan Membintangi Film Aksi Ending Things

Next Post

Serial TV Live-Action One Piece Akhirnya Mulai Diproduksi oleh Netflix

Related Posts

Saw XI
Barat

Blumhouse Ambil Alih Franchise ‘Saw’, Jigsaw Siap Kembali dengan Lebih Sadis

20/06/2025
Godzilla Minus One
Action

Sekuel Godzilla Minus One Siap Masuki Tahap Produksi

20/06/2025
Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang
Action

Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang

20/06/2025
Dragon’s Lair
Action

Ryan Reynolds Siap Beraksi di Film Live-Action “Dragon’s Lair” yang Akan Disutradarai James Bobin

20/06/2025
Next Post
one piece

Serial TV Live-Action One Piece Akhirnya Mulai Diproduksi oleh Netflix

Popular 24 Hours

  • Johannes Roberts Resident Evil: Welcome to Raccoon City

    Inilah Sinopsis Resmi dari Resident Evil: Welcome to Raccoon City!

    445 shares
    Share 178 Tweet 111
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags