Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Review Film Dora and the Lost City of Gold

by Paulus Ladiarsa
August 9, 2019
in Featured, Reviews
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

“We did it!”, “Berhasil! Berhasil!”, “Swiper jangan mencuri!”, “ Coba katakan….”,  dan masih banyak lagi. Siapa yang tidak mengenal Dora the Explorer? Rasanya hanya sedikit yang tidak mengenalnya. Diperkenalkan pertama kali oleh Nicklelodeon Jr. sebagai serial kartun bertema ‘educational animated TV series’, serial ini diciptakan oleh Chris Gifford, Valerie Walsh Valdes dan Eric Weiner. Dora The Explorer yang pertama ditayangkan di stasiun televisi khusus tayangan kartun Nickelodeon Nick Jr. mulai tahun 2000 hingga 2014 menjadi salah satu tokoh kartun paling populer di kalangan anak-anak dunia.

Adapun, daya tarik dari serial ini, terutama bagi anak-anak adalah adanya breaking the fourth wall berupa interaksi Dora pada audiensnya. Dalam setiap episodenya Dora selalu berusaha melibatkan penonton di setiap petualangannya. Walaupun demikian, tetap saja agak sulit awalnya membayangkan bagaimana adaikata IP itu diangkat ke dalam film layar lebar berformat live action. Tidak pelak saat upaya me-live actionkan Dora pertama kali tercium, sempat menimbulkan kehebohan tersendiri. Hingga kemudian proyek ini kemudian menegaskan eksistensinya.

Tantangan menghidupkan Dora itulah yang kemudian coba diatasi oleh sineas James Bobin yang sebelumnya berhasil menuangkan The Muppets ke layar lebar, dan Nicholas Stroler, penulis naskah yang sebelumnya sudah menulis film-film komedi seperti Forgetting Sarah Marshall, Get Him to the Greek, maupun Neighbors. Lantas, bagaimana dengan hasilnya?

Tumbuh dan berkembang di hutan Amerika Selatan, meski sudah berusia 16 tahun masih membuat Dora (Moner) memiliki jiwa petualang yang tinggi. Tapi, karena menganggap kalau petualangan baru mereka, yakni mengungkap keberadaan Parapata, kota kuno yang terbuat dari emas. Dirasa terlalu berbahaya untuk putri mereka, ayah (Peña) dan ibu (Longoria) Dora mengirim putri mereka untuk tinggal di Amerika Serikat. Bersama sepupunya, Diego (Wahlberg), si gadis petualang menjalani petualangan yang tidak kalah menegangkan, yakni kerasnya kehidupan di sekolah. Sayangnya, belum lama menjalani rutinitas barunya, sebuah kejadian memaksa Dora, Diego, dan sejumlah kawan mereka menjalani petualangan pencarian Parapata.

Mendaulat bintang Transformers: The Last Knight, Isabela Moner sebagai Dora, dengan tegas dapat dikatakan Bobin dan timnya berhasil menuangkan Dora ke layar lebar dengan baik sebagai sajian menghibur yang pas untuk pangsa keluarga. Moner terbukti sebagai pilihan tepat, dengan permainan air muka, tindak –tanduk, dan performa aktingnya yang mudah menarik simpati audiens untuk menerimanya sebagai Dora. Sementara, para pemain lainnya pun bermain baik.

Dengan formula ala film petualangan Indiana Jones maupun Tomb Raider, jalinan kisah live action ini tersaji ringan dan lumayan sarat humor. Petualangan seru menjurus komikal dan elemen kisah persahabatan memang karakteristik paling kentara di sini. Namun, yang menjadi highlight paling dominan dari hasil adaptasi serial ini adalah keberhasilan Bobin dan timnya menghadirkan semua daya tarik dari versi serialnya itu dalam porsi dan momen penempatan tepat yang efektif menjaga mood penonton.

Simak saja, tidak hanya menghadirkan kisah petualangan mencari situs purbakala yang menarik, karakter-karakter ikonik seperti Boots dan Swiper, bahkan mereka juga tetap menyertakan sesi interaksi yang efektif (breaking the fourth wall-red) untuk memancing tawa audiens. Energi dan keterkaitan serial tvnya juga makin terpancar kuat  lewat momen kejutan yang akan membuat audiens mungkin bersorak.

Dora and the Lost City of Gold sebenarnya juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa di antaranya ada di sesi adegan musikalnya (yang mana untuk ukuran sekelas Bobin ini merupakan penurunan), ataupun kemasan storyline yang kalau mau dicermati  cukup membingungkan berkenaan golongan usia yang dibidik sesungguhnya. Walaupun demikian, secara overall,  Bobin masih bisa dikatakan mampu memoles salah satu IP populer film blockbuster paling unik tahun ini menjadi tontonan ringan bagi segala kalangan segala usia.

 

 

 

Tags: Dora and the Lost City of GoldDora the ExplorerFilm Anak AnakIsabela MonerJames BobinNickelodeonParamountUIP Indonesia
Previous Post

Blumhouse Menghentikan Semua Aktivitas Pemasaran The Hunt Setelah Penembakan Massal

Next Post

Film Anyar Edgar Wright, Last Night in Soho Akan Dirilis September 2020

Related Posts

10 Film Petualangan Terbaik Sepanjang Masa, Berdasarkan Peringkat IMDb
Action

10 Film Petualangan Terbaik Sepanjang Masa, Berdasarkan Peringkat IMDb

14/06/2025
Film Sci-Fi
Action

8 Film Sci-Fi Terbaik yang Seharusnya Punya Sekuel

07/06/2025
Box Office
Barat

8 Film Hollywood yang Gagal Total di Box Office Sepanjang 2025 (Sejauh Ini)

05/06/2025
INI SOAL EPISODE TERAKHIR HACKS MUSIM KE-4
Articles

INI SOAL EPISODE TERAKHIR HACKS MUSIM KE-4

30/05/2025
Next Post
Film Anyar Edgar Wright, Last Night in Soho Akan Dirilis September 2020

Film Anyar Edgar Wright, Last Night in Soho Akan Dirilis September 2020

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Popular 24 Hours

  • Johannes Roberts Resident Evil: Welcome to Raccoon City

    Inilah Sinopsis Resmi dari Resident Evil: Welcome to Raccoon City!

    445 shares
    Share 178 Tweet 111
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags