Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Review Film Deadpool – Ryan Reynolds Born to be Deadpool

by Kent
February 11, 2016
in User News
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Review Film Deadpool - Ryan Reynolds Born to be Deadpool

Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.

linebreak

Note: spoiler alert!

Meskipun banyak lelucon meta (breaking the fourth wall) yang garing, Ryan Reynolds membuat candaan Deadpool yang kekanak-kanakan dan berkata kasar sangat kocak.

Kadang-kadang seorang aktor yang tepat dapat menyelamatkan film dari bencana (huh?). Dan demikian pula dengan Ryan Reynolds dan Deadpool, Ryan sangat bergairah untuk membuat film ini (11 tahun menunggu), yang sebelumnya ia perankan di X-Men Origins: Wolverine dengan versi berbeda. Dahulu Reynolds memerankan Green Lantern (2011) yang mendapatkan respon buruk dari penonton, yang di dalam film ini ia singgung serta menjelek-jelekan film superhero yang ia perankan sebelumnya. Yup, film ini adalah ber-genre Super(anti)hero,pemecah 4th wall. Dihiasi dengan gore dan perkataan kasar.

Candaan Deadpool sedikit garing mengenai budaya 90an seperti “you gonna leave me with Rosie O’Donnell?”(yang mirip dengan salah satu lawan mainnya – Gina Carano (Angeldust)) walaupun begitu setelah film berlanjut, candaan pun berkembang menjadi lelucon keadaan seperti ketika Deadpool bertemu Negasonic Teenage Warhead dan Colossus (Brianna Hildebrand dan Stefan Kapičić).

Ryan Reynolds yang suka berkelakar (ketika dia berloncat-loncat pada saat adegan eksekusi masal) ketika memainkan tokoh yang tentara bayaran yang hampir tidak bisa dihancurkan ini telah menambah kualitas film ini dan membuat lelucon di pertengahan film sangat mengocok perut. Walaupun ketika dipikir “the merc with a mouth” (tentara bawel) hanyalah orang yang menggunakan spandex dan berpikiran seperti Monster Frankenstein, Sterling archer dan the muppets

Jika saja pemeran deadpool bukanlah Ryan Reynolds, mungkin film Deadpool ini akan terasa garing dan menontonnya akan terasa menderita pada pembukaan filmnya saja. Secara garis besar film Deadpool ini sangat bagus, yang berbeda dari yang lain dan membawa suasana segar dan baru ke superhero movie.

 

Tags: Review Film Deadpool
Previous Post

Review Film Deadpool – The Badass Anti-Hero

Next Post

Review Film Deadpool – A Laugh to “Dead (or Death)” Movie

Related Posts

Academy
Articles

Pengakuan Academy Membanggakan ! Balinale Diakui Sebagai ‘Festival Berkualifikasi Oscar®’

24/10/2024
CATCHPLAY+
Action

CATCHPLAY+ Jalin Kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata)

13/12/2023
Wulan Guritno
Movie Articles

Wulan Guritno tentang Jakarta vs Everybody, ini Film Edukasi

08/04/2022
Rich Brian NIKI Warren Hue
Action

Rich Brian, NIKI, dan Warren Hue bangga terlibat Shang-Chi

22/09/2021
Next Post
Review Film Deadpool - A Laugh to Dead (or Death) Movie

Review Film Deadpool - A Laugh to "Dead (or Death)" Movie

Popular 24 Hours

    Cinemags

    © 2021 - 2025 Cinemags

    Information

    • About Us
    • Advertise
    • Privacy Policy
    • Contact Us

    Follow Us

    No Result
    View All Result
    • Trending
    • Reviews
    • Movie News
    • TV News
    • Interview
    • Lainnya
      • Show Case
      • Komik
      • Shop

    © 2021 - 2025 Cinemags