Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Kisah Cinta Tragis dengan Paduan Genre Horor Berbalut Budaya Tionghoa dalam Film Pernikahan Arwah

by nuty laraswaty
February 20, 2025
in Articles, Drama, Horor, Indonesia, Komunitas, Movie Articles, Movies
Reading Time: 3 mins read
A A
0
The Butterfly House
Share on FacebookShare on Twitter

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)

Pada sesi press konferense yang berlangsung Kamis 20 Februari 2025 di Epicentrum.

Telah diumumkan bahwa film in akan diputar di tujuh negara Asia lainnya, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Myanmar, Laos, dan Brunei Darussalam.

Pengumuman ini tentunya di masa ini, bukanlah merupakan suatu hal yang mengejutkan lagi.

Film-film Indonesia saat ini , memang dengan mudah, telah berhasil mejelajah ke berbagai negeri.

 

Poster Pernikahan Arwah

 

Entelekey Media Indonesia bersama Relate Films resmi merilis film horor terbaru

Film Pernikahan Arwah ini mengangkat kisah tentang tradisi kuno Tionghoa, yaitu pernikahan arwah, film ini akan tayang di bioskop mulai 27 Februari 2025.

Dalam berbagai rilis, telah disampaikan bagaimana alur kisahnya merujuk pada sepasang kekasih, Salim dan Tasya, yang mengalami teror dari arwah leluhur keluarga.

Ini merupakan premis yang biasa, yang membuat spesial adalah adanya sentuhan budaya Tionghoa yang kental.

Inipun terlihat dari instalasi yang terpasang saat pemutaran terbatas untuk media.

Sutradara film ini, Paul Agusta, mengungkapkan bahwa meskipun berlatar budaya Tionghoa, inti ceritanya tetap universal.

“Film ini menceritakan kisah cinta sepasang kekasih, yang kebetulan berasal dari keluarga Tionghoa.

Namun, konflik yang mereka hadapi cukup relevan bagi siapa saja. 

Ada sisi emosional yang cukup kuat dalam film ini, tentang bagaimana kepercayaan leluhur bisa berbenturan dengan keinginan pribadi seseorang.

Ini membuat dilema yang bukan hanya tentang kengerian tetapi juga hal yang menyentuh hati,” ujar Paul.

 

Pemilihan tema ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada penonton, sekaligus memberikan pilihan tontonan yang lebih beragam, terutama dalam genre horor.

Lokasi syuting juga menjadi bagian penting dalam membangun atmosfer film ini.

E:\Downloads\Pernikahan Arwah.png

Hampir seluruh proses syuting dilakukan di Lasem, Jawa Tengah, sebuah kota yang dikenal dengan arsitektur dan tradisi Tionghoa yang masih sangat kental.

Baca juga : Budaya Tionghoa Pernikahan Arwah Akan Diperkenalkan Melalui Film The Butterfly House

Perlita Desiani,

selaku produser Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dan founder Relate Films, menjelaskan,
"Lasem dipilih sebagai lokasi utama karena keindahan serta keasliannya dalam merepresentasikan budaya Tionghoa di Indonesia. Kami ingin membawa nuansa yang autentik, sehingga suasana dalam film terasa lebih hidup dan mendukung cerita yang kami bangun. Selain itu, kami juga ingin mengangkat keunikan Lasem sebagai salah satu warisan budaya yang kaya akan sejarah."

Dari segi cerita, film ini menawarkan lebih dari sekadar horor, tetapi juga cerita yang menggugah emosi penonton dengan pesan tentang cinta dan tradisi keluarga.

Dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, dan Verdi Solaiman, para pemainnya pun antusias menyambut perilisan film ini.

Mereka yakin tidak sedikit penonton yang bisa merasa relate dengan kisah yang disajikan.

“Ada banyak orang yang mengalami situasi seperti Salim, karakter saya dalam film ini—harus memilih antara keluarga atau pasangan,” ungkap Morgan Oey.

Sementara itu, Zulfa Maharani menambahkan bahwa film ini juga menyoroti tentang makna cinta sejati.

“Bagaimanapun, cinta itu satu. Jika terpisahkan oleh sesuatu, selalu ada cara untuk kembali. Film ini juga tentang perjuangan dalam sebuah hubungan,” ujar Zulfa.

Pernikahan Arwah (The Butterfly House) direncanakan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Februari 2025.

Tags: Brigitta CynthiaBudaya TionghoaEntelekey Media IndonesiaFilm The Butterfly HouseJourdy PranataLasemMorgan OeyPernikahan ArwahRelate FilmsZulfa Maharani
Previous Post

5 Hal tentang Acha Septriasa & Qodrat 2: Karakter Baru yang Bikin Kisahnya Makin Intens!

Next Post

Martin Scorsese Gaet Dwayne Johnson, Emily Blunt, dan Leonardo DiCaprio dalam Proyek Film Terbarunya

Related Posts

Saw XI
Barat

Blumhouse Ambil Alih Franchise ‘Saw’, Jigsaw Siap Kembali dengan Lebih Sadis

20/06/2025
Godzilla Minus One
Action

Sekuel Godzilla Minus One Siap Masuki Tahap Produksi

20/06/2025
Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang
Action

Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang

20/06/2025
Dragon’s Lair
Action

Ryan Reynolds Siap Beraksi di Film Live-Action “Dragon’s Lair” yang Akan Disutradarai James Bobin

20/06/2025
Next Post
Martin Scorsese

Martin Scorsese Gaet Dwayne Johnson, Emily Blunt, dan Leonardo DiCaprio dalam Proyek Film Terbarunya

Popular 24 Hours

  • Humba Dreams Ully Triani

    Review Humba Dreams, peristiwa yang mendewasakan seorang lelaki

    414 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Rekomendasi Drama Tiongkok di WeTV yang Wajib Ditonton

    410 shares
    Share 164 Tweet 103
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags