Setelah menjadi salah satu video game paling dipuji dan laris sepanjang 2025, Kingdom Come: Deliverance II kini melangkah ke dunia perfilman. Namun, bukan dengan cara biasa. Alih-alih diadaptasi ulang dalam format live-action atau animasi seperti film game pada umumnya, film ini merupakan potongan langsung dari gameplay yang disusun ulang secara sinematik menjadi sebuah film berdurasi penuh.
Film tersebut akan tayang perdana di Karlovy Vary International Film Festival (KVIFF) pada 9 Juli mendatang, bagian dari acara festival tahunan yang berlangsung di Ceko dari 4–12 Juli. Meski belum ada rencana perilisan secara global, film ini diperkirakan akan tersedia secara online setelah pemutaran perdananya — memberi harapan bagi para penggemar yang tak bisa hadir langsung ke festival.
Langkah ini menjadi preseden baru dalam industri hiburan interaktif dan film. Biasanya, film adaptasi game memerlukan aktor Hollywood, CGI mewah, dan perubahan besar dalam cerita. Tapi Kingdom Come: Deliverance II melawan arus dengan menggunakan cuplikan dari dalam game itu sendiri, lengkap dengan cutscene dan narasi sinematik yang telah diolah kembali menjadi tontonan yang solid dan emosional.
CEO Warhorse Studios, Martin Fryvaldsky, menyatakan bahwa melihat petualangan Henry of Skalitz di layar lebar adalah mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan. “Ini adalah sesuatu yang sudah lama kami impikan. Bisa membawa semangat game ini ke bioskop adalah pencapaian besar, terutama dengan cerita yang begitu kuat secara historis dan emosional,” ujarnya.
Dalam game Kingdom Come: Deliverance II, pemain kembali memerankan Henry of Skalitz, anak seorang pandai besi yang kini terjebak dalam konflik besar di Bohemia tahun 1403, saat invasi Hungaria mengguncang wilayah itu. Bersama bangsawan muda Sir Hans Capon, mereka menjalani misi diplomatik yang berubah menjadi perjalanan penuh aksi dan pengkhianatan saat nyawa mereka terancam.
Cerita yang kaya sejarah, konflik politik, dan drama pribadi ini menjadi pondasi kuat untuk disulap menjadi narasi film yang tetap memukau — meski tanpa aktor sungguhan.
Film ini tak hanya menjadi bukti kreativitas Warhorse Studios, tapi juga mencerminkan perubahan paradigma dalam cara video game diceritakan kepada publik luas. Sutradara artistik KVIFF, Karel Och, menyebut film ini sebagai proyek yang “sangat orisinal dan penuh kekuatan naratif.” Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari misi jangka panjang KVIFF untuk menyuguhkan cerita yang kuat dalam bentuk inovatif.
Dengan sambutan luar biasa dari penggemar dan kritikus terhadap gamenya, banyak yang memprediksi bahwa Kingdom Come: Deliverance II akan bersaing ketat untuk menyabet gelar Game of the Year tahun ini. Bila film ini sukses, bukan tidak mungkin pendekatan serupa akan diadopsi oleh studio game lainnya.
Apakah ini masa depan film adaptasi video game? Atau hanya sebuah eksperimen unik dari Ceko yang akan jadi cult classic? Satu hal pasti — Henry of Skalitz akan kembali, kali ini bukan hanya di tangan pemain, tapi juga di mata penonton.