Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Fear Street Part Two: 1978 – Ulasan Film

by Paulus Ladiarsa
July 12, 2021
in Action, Articles, Barat, Drama, Featured, Halloween, Horor, Kriminal, Movie Articles, Movies, Percintaan, Reviews, Streaming, Thriller, Trending
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah film pertamanya yang menggelitik, film trilogi adaptasi seri horor RL Stine berlanjut dengan film babak keduanya, Fear Street Part Two: 1978. Disajikan lebih berdarah, garis besar cerita yang diketengahkan di sini berfokus pada para penyintas serangan Shadyside 1994 mulai mendapatkan titik terang atas misteri kutukan yang mereka hadapi.

Trilogi Fear Street ini secara keseluruhan kisahnya memetakan misteri supranatural terkait Sarah Fier, seorang gadis yang didakwa sebagai penyihir. Tewas diadili massa, Fier kemudian tampaknya mengutuk penduduk Shadyside menjadi kota paling mengerikan di seantero Amerika.

Melanjutkan langsung apa dari akhir film sebelumnya, kakak beradik Deana dan Josh Johnson akhirnya bertemu dengan Cindy Berman, satu-satunya penyintas yang berhasil selamat dari kejadian horor traumatis terkait Fier, yang terjadi di kamp musim panas bernama Nightwing di tahun 1978. Dari penuturan Bermanlah yang kala itu merupakan salah satu pengurus di kamp tersebut bersama saudari perempuannya, tidak hanya bagaimana kronologis peristiwa berdarah kamp Nightwing terjadi dan latar belakang salah satu utusan kematian Fier yakni si pembunuh kapak bertopeng, namun juga ada beberapa petunjuk yang berhasil didapatkan oleh kakak beradik Johnson untuk tidak hanya sekadar menyelamatkan nyawa Sam yang tengah kerasukan, namun juga cara mengakhiri kutukan Fier terhadap kota Shadyside untuk selamanya.

Sesuai judulnya yang mengetengahkan setting era 1970an dan TKPnya adalah kamp musim panas yang menjadi ladang pembantaian, harus diakui sajian Fear Street Part Two: 1978 tidak sesegar film pertamanya. Para penikmat film horor pasti dapat mudah menelusuri bahwa akar dari film kedua ini adalah bentuk penghormatan langsung ke film-film slasher 1970an, terutama saga Friday the 13th. Meski di dalamnya juga berisikan beberapa unsur dari Carrie, hampir keseluruhan storyline 1978 menggali lebih dalam elemen film-film slasher klasik. Dengan unsur seks, narkoba, dan adegan-adegan kematian lebih mengerikan (kadar gore di sini rasanya akan membuat puas para penyuka film-film genre slasher).

Walaupun dari segi formulanya sebetulnya cenderung lebih klise, dari segi pengeksekusian dan kualitas akting para pemainnya, Fear Street Part Two: 1978 lebih unggul dari babak pendahulunya. Faktor jajaran pemain yang lebih dikenal, salah satunya Sadie Sink yang angkat nama dari serial Stranger Things terbukti memberikan bobot tersendiri. Penokohan dan ekplorasi para karakternya pun lebih cair, sehingga makin menghidupkan storylinenya. Untuk babak ini, penulis pribadi merasa tokoh Alice yang dimainkan oleh aktris Ryan Simpkins adalah scene stealer yang membuat Fear Street Part Two:1978 sangat menarik.

Janiak piawai dalam menggali lebih jauh kepingan-kepingan petunjuk yang menggali latar belakang penyebab supranatural yang nantinya saling terhubung satu sama lain di saga trilogi ini. Twist yang diinjeksikannya di paruh akhir cerita juga meski ia paparkan secara gamblang, efektif menambah bobot kualitas film kedua ini dan makin menambah daya tarik konklusinya nanti di film ketiganya.

Sebagai film babak kedua yang menanggung beban menjadi faktor penentu apakah saga ini layak disaksikan atau lebih baik dilewatkan audiens, Fear Street Part Two: 1978 berhasil mengentaskan misinya dengan sangat baik. Dengan kualitas di segala sektor yang bisa dibilang hampir seluruhnya unggul dari film pertamanya, film ini tidak hanya berhasil memuaskan penggemar film pertamanya namun juga mampu meningkatkan level saga ini sebagai salah satu entry di daftar film slasher remaja modern terbaik.

Fear Street Part Two: 1978 dapat disaksikan secara streaming di Netflix

Tags: Fear StreetLeigh JaniakNetflix 2021RL StineSadie Sink
Previous Post

Kerjasama Lionsgate Play dan Telkomsel untuk penonton di Indonesia

Next Post

Aktris Cilik Indonesia, Malea Emma, di Red Carpet Festival Film Paling Bergengsi di dunia, Cannes Film Festival

Related Posts

Saw XI
Barat

Blumhouse Ambil Alih Franchise ‘Saw’, Jigsaw Siap Kembali dengan Lebih Sadis

20/06/2025
Godzilla Minus One
Action

Sekuel Godzilla Minus One Siap Masuki Tahap Produksi

20/06/2025
Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang
Action

Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang

20/06/2025
Dragon’s Lair
Action

Ryan Reynolds Siap Beraksi di Film Live-Action “Dragon’s Lair” yang Akan Disutradarai James Bobin

20/06/2025
Next Post
Malea Emma Tjandrawidjaja

Aktris Cilik Indonesia, Malea Emma, di Red Carpet Festival Film Paling Bergengsi di dunia, Cannes Film Festival

Popular 24 Hours

  • The Professor and The Madman_

    The Professor and The Madman Tayang Eksklusif di Mola TV

    401 shares
    Share 160 Tweet 100
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags