Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Review Film Zootopia – Kesetaraan dan Anti Diskriminasi

by Kent
February 24, 2016
in Reviews, User News
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Review Film Zootopia
Share on FacebookShare on Twitter

Review Film Zootopia

Disney sepertinya tidak kehabisan ide kreatif untuk membuat film-film berkualitas yang dikemas ke dalam cerita animasi sederhana, tetapi mengandung makna yang mendalam yang tersirat di dalam ceritanya. Dengan mengangkat salah satu cerita klasik Disney, dan membawa cerita kehidupan binatang—tepatnya memanusiakan binatang, maka hadirlah Zootopia yang rilis beberapa hari yang lalu.

Zootopia menceritakan tentang kehidupan hewan di mana leluhur mereka telah memecahkan masalah yang terdikotomi dikarenakan hukum alam; yaitu kesetaraan—tepatnya penyetaraan antara hewan pemangsa dan hewan yang dimangsa. Dengan kata lain, republik Zootopia adalah republik di mana rantai makanan tidak lagi berlaku bagi para hewan-hewan. Semuanya damai, aman, bahagia, dan sangat terdidik.

Konflik dalam film ini, selalu menjadi bumbu penyedap dalam cerita fiksi maupun fakta sejarah; yaitu konspirasi (lagi pula siapa yang tidak suka teori konspirasi? Semua orang suka konspirasi). Di mana dalam cerita, hewan pemangsa dituduh kembali kepada naluriah hewan pemangsa mereka—menjadi  liar dan memangsa—sehingga  muncul lah diskriminasi kepada hewan pemangsa dari hewan yang dimangsa.

Usut punya usut, ternyata yang membuat hewan karnivora ini menjadi liar bukanlah reaksi dari gen atau DNA mereka. Melainkan disebabkan karena tumbuhan (disebut: pelolong malam) dengan kandungan berbahaya yang membuat mereka yang terkena menjadi liar. Keliaran kaum karnivora ini dikarenakan sekretaris wali kota Zootopia ingin berkuasa dengan mengangkat derajat hewan herbivora. Nah, disinilah seekor rubah yang bernama Nick Wilde dan polisi kelinci yang bernama Judy Hopps, hadir untuk memecahkan permasalahan yang berlangsung.

Kesetaraan dan anti diskriminasi merupakan pesan utama dalam film ini. Dan yang sangat menginspirasi pada film ini, terletak kepada eksistensi Judy Hopps yang ingin mengubah pandangan para masyarakat zootopia, bahwa kita bisa membuat perbedaan tanpa adanya membeda-bedakan, sehingga berujung kepada perubahan.

Film ini ingin menyampaikan dimana perbedaan sudah bukan lagi masalah; seperti dimana tidak adalagi perbedaan antara kaum negro dengan kulit putih; perbedaan ras antara tionghoa dan pribumi (seperti zaman Orba); dimana tidak ada lagi yang berkelompok lalu menjatuhkan kelompok yang berbeda; dimana tidak adalagi yang namanya stereotipe kepada suatu ras ataupun kelompok manapun; dimana melalui perbedaan, harmonisasi selalu hadir menyertai.

Tags: DisneyZootopia
Previous Post

Sutradara Serial Daredevil akan Mengarahkan Pacific Rim 2

Next Post

Suara Morgan Freeman akan Digunakan dalam Waze

Related Posts

Mendadak Dangdut
Articles

Review Mendadak Dangdut

24/04/2025
The Accountant 2
Articles

Review The Accountant 2

24/04/2025
Until Dawn
Action

Review Until Dawn

24/04/2025
Barat

Review Drop : Film Thriller yang Mengejutkan dan Menghibur

23/04/2025
Next Post
Morgan Freeman Waze

Suara Morgan Freeman akan Digunakan dalam Waze

Popular 24 Hours

  • Humba Dreams Ully Triani

    Review Humba Dreams, peristiwa yang mendewasakan seorang lelaki

    414 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Mengenal Cara Delevingne Sang Enchantress

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags