Tahun 2025 baru berjalan setengah, namun Hollywood sudah menyuguhkan deretan film yang gagal total di box office. Mulai dari reboot monster klasik, petualangan sci-fi, hingga produksi raksasa Disney, film-film berikut ini membuktikan bahwa nama besar dan bujet besar tidak selalu menjamin kesuksesan.
Berikut delapan film yang mengalami kegagalan terbesar di bioskop sepanjang tahun ini:
1. Wolf Man – Gagal Menggigit Penonton
Film horor reboot ini awalnya menjanjikan, dengan sutradara The Invisible Man Leigh Whannell dan pemeran utama Christopher Abbott serta Julia Garner. Namun pergantian pemain—termasuk keluarnya Ryan Gosling dan Derek Cianfrance—mengganggu pengembangan film. Hasilnya? Ulasan suam-suam kuku dan pendapatan hanya $35 juta dari bujet $25 juta. Untung tipis, tapi mengecewakan secara prestise.
2. In the Lost Lands – Menghilang Tanpa Jejak
Film fantasi adaptasi dari cerita pendek George R.R. Martin ini nyaris tak terdengar gaungnya. Disutradarai oleh Paul W.S. Anderson dan dibintangi Dave Bautista dan Milla Jovovich, film ini hanya meraup $4,9 juta dari bujet $55 juta. Dengan ulasan buruk dan rilis terbatas, film ini menjadi salah satu kegagalan box office paling sunyi tahun ini.
3. Death of a Unicorn – A24 Kena Kutukan?
Dengan jajaran aktor seperti Paul Rudd, Jenna Ortega, dan Richard E. Grant, film satir gelap ini tampaknya menjanjikan. Namun, alih-alih jadi film cerdas dan tajam, Death of a Unicorn justru bingung menentukan arah: antara komedi, horor, atau kritik sosial. Hasil akhirnya? Film yang tak lucu, tak menyeramkan, dan gagal menarik penonton—hanya balik modal dari bujet $15 juta.
4. Love Hurts – Aksi Klise yang Menyakiti
Ke Huy Quan memimpin film aksi ini sebagai “ayah biasa” yang berubah jadi jagoan ala Taken. Sayangnya, meski diproduseri David Leitch (John Wick, Deadpool 2), film ini justru menjadi korban klise genre. Dengan rating 19% di Rotten Tomatoes dan kegagalan meraih kembali bujet $18 juta, Love Hurts benar-benar menyakitkan—baik bagi studio maupun penonton.
5. Captain America: Brave New World – Pahlawan yang Kehilangan Arah
Sebelum para penggemar Marvel marah, mari kita luruskan dulu: Captain America: Brave New World, debut perdana Anthony Mackie sebagai Captain America di layar lebar, memang berhasil meraih pendapatan global sebesar $415 juta. Namun angka tersebut ternyata belum cukup untuk dikatakan sukses.
Dengan bujet produksi sekitar $180 juta, banyak yang mengira film ini sudah balik modal. Namun dalam industri film, ongkos promosi dan distribusi juga harus dihitung—yang sering kali hampir menyamai biaya produksi itu sendiri. Dengan perhitungan tersebut, film ini sebenarnya perlu meraup minimal $425 juta hanya untuk bisa impas. Artinya, secara teknis, Brave New World masih mencatatkan kerugian.
Lebih buruk lagi, film ini tercatat sebagai film Captain America dengan penerimaan terendah baik dari kritikus maupun penonton. Di tengah kejenuhan publik terhadap genre superhero yang terus membanjiri bioskop, kegagalan ini menjadi sinyal serius bagi Marvel Studios.
6. The Alto Knights – Mafia yang Kehilangan Taring
Robert De Niro memainkan dua tokoh mafia legendaris dalam film ini, disutradarai Barry Levinson dan ditulis oleh penulis Goodfellas. Tapi nostalgia tidak cukup. Dengan bujet $50 juta, film ini hanya mengantongi $9 juta. Bahkan dengan jajaran aktor dan sineas kawakan, The Alto Knights tetap tenggelam di antara keramaian bioskop.
7. Mickey 17 – Ekspektasi Tak Terbayar
Film terbaru dari sutradara Parasite, Bong Joon Ho, seharusnya jadi peristiwa besar. Diadaptasi dari novel grafis Mickey7, film ini sebenarnya mendapat ulasan hangat. Namun respon publik biasa saja dan promosi yang kurang efektif membuat Mickey 17 hanya meninggalkan lubang finansial—diperkirakan merugikan Warner Bros. sekitar $80 juta.
8. Snow White – Ketika Dongeng Klasik Berakhir Tragis di Box Office
Tak mengejutkan jika Snow White versi live-action menjadi salah satu kegagalan terbesar Disney tahun ini. Disutradarai oleh Marc Webb (The Amazing Spider-Man), film ini tampaknya sudah menghadapi “kutukan” sejak sebelum perilisannya. Kontroversi demi kontroversi membayangi produksi, dan hasil akhirnya mencerminkan itu semua.
Masalah pertama muncul dari pemilihan Rachel Zegler sebagai pemeran utama. Banyak warganet mempertanyakan casting tersebut, dan kritik makin memanas saat Zegler mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyinggung versi animasi klasik Snow White and the Seven Dwarfs (1937). Ucapan Zegler dianggap terlalu merendahkan film orisinal, yang justru menjadi ikon dalam sejarah animasi Disney.
Situasi semakin kompleks saat Gal Gadot, pemeran Evil Queen, mendapat sorotan karena dukungannya terhadap Israel dalam konflik berkepanjangan dengan Hamas. Di tengah sensitivitas politik global, hal ini menambah gelombang penolakan terhadap film tersebut di berbagai kalangan.
Namun, di luar semua kontroversi, kegagalan terbesar Snow White mungkin justru terletak pada ketidakmampuannya menyentuh hati penonton. Dengan anggaran produksi yang hampir mencapai $300 juta, film ini hanya berhasil meraih pendapatan sekitar $200 juta secara global. Sebuah selisih besar yang tidak bisa ditutup bahkan dengan penjualan merchandise.
Kesimpulan: Nama Besar Tak Menjamin Sukses
Daftar ini menjadi bukti bahwa bahkan studio ternama, bintang besar, dan sutradara peraih Oscar pun tak kebal dari kegagalan di box office. Faktor seperti promosi, ekspektasi penonton, tren pasar, dan konten yang membumi semakin penting di era pasca-pandemi dan kejenuhan film franchise.
Mana dari film-film ini yang paling mengecewakan versi kamu? Atau justru ada yang kamu sukai meski gagal secara komersial?