Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Jeremias Nyangoen , Kegelisahannya akan Kekerasan Seksual Lahirkan Women from Rote Island

Ke depan, akan upayakan versi director's cut. Guna menjawab pertanyaan dari penontonnya.

by nuty laraswaty
February 20, 2024
in Anak dan Keluarga, Anak dan keluarga, Articles, Asia, Celebrity, Drama, Drama, Featured, Fiksi Ilmiah dan Fantasi, Indonesia, Interview, Klasik, Kriminal, Kriminal, Movie Articles, Movies, Pemenang Penghargaan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Jeremias Nyangoen
Share on FacebookShare on Twitter

Jeremias Nyangoen

Film Women from Rote Island, saat ini sedang ramai diperbincangkan dikarenakan tema film serta  jalan ceritanya yang menyentuh banyak hati penontonnya.

Selama satu jam empat puluh enam menit, penonton dibawa terhanyut akan lika liku perjuangan dan perjalanan hidup Orpa (Linda Adoe), Martha  (Irma Rihi) dan Bertha (Sallum Ratu Ke)

Film ini tentunya tak lepas dari tangan dingin Jeremias Nyangoen ,Sutradara Terbaik 2023 (Festival Film Indonesia) dan ini adalah wujud dari kegelisahannya .

Women From Rote Island

 

Berikut ini adalah ringkasan interview Cinemags dengan Jeremias Nyangoen (JN):

Q : Apa yang Melatar Belakangi Pembuatan Film Ini?

JN : Saya sangat menyayangi Ibu saya. Ada sosok perempuan dekat tempat tinggal saya yang mendapat kategori ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Hingga akhirnya hamil, dan saya berpikir “wah ada ya, yang mau melakukan ini kepada perempuan ini” . Hal ini sangat menggangu pikiran saya.

Ketika diajak teman untuk menulis film ini, saya melakukan observasi.

Berbulan-bulan saya melihat apa yang terjadi di lapangan. Ada konektingnya memang.

Saya tidak berniat untuk menulis mengenai sosok perempuan ini, namun saat melakukan observasi di Rote.

Mengobrol, berdiskusi dengan masyarakat hingga berbulan-bulan. Ada kira-kira satu tahun delapan bulan, akhirnya terciptalah cerita ini.

Di dalam film ini, mungkin orang melihat akan kekerasan pada perempuan. Itu seolah menjadi titik fokus.

Itu betul, namun di dalam cerita dalam film ini, tidak hanya kekerasan seksual pada perempuan, juga terhadap laki-laki.

Yang terjadi makin hari, semakin tinggi di Indonesia, juga di beberapa negara lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan, saya sampai takut seolah-olah saya propaganda.

Namun di sekeliling kita, akar dari persoalan sosial yang kita maksud ini adalah tentang keluarga.

Kita harus mengawasi anak-anak kita, sambil tentunya sedikit mengedukasi masalah seksual dan sebagainya.

Women From Rote Island

Q : Apakah ada yang ingin dibenahi lagi dalam film ini?

JN : Nanti akan saya keluarkan versi director’s cut, tentunya setelah proses penayangan film ini selesai dari bioskop dan lain-lain. Ini akan panjang, kurang lebih dua setengah jam.

Saya cukup lama terlibat dalam film, saya merasa ada tantangan-tantangan dan saya dekat dengan masalah sosial. Saya lahir di kampung dan saya senang ke pelosok-pelosok. Jadi di pikiran saya , ada tema yang bisa dibuat dengan berbagai genre terkait akan hal ini.

( Jika versi director’s cut ini jadi ditayangkan, nampaknya penonton akan lebih banyak mendapat insight akan adegan-adegan yang ditampilkan )

Dari penelusuran Cinemags, penonton yang menyaksikan , memang merasa tersentuh dan banyak yang menangis saat menyaksikan film ini.

Namun memang terasa , ada beberapa hal yang melompat-lompat , dan menimbulkan pertanyaan. Hingga jika versi director’s cut ini jadi ditayangkan, para penonton yang penasaran , dapat lebih terpuaskan secara visual dan pikiran.

 

Penghargaan yang Didapat

Film Women From Rote Island sudah diputar diberbagai negara dalam sejumlah ajang internasional.

Antara lain Festival Film Busan, Festival Film Barcelona juga Q Cinema International Film Festival di Filipina. Di Jakarta Film Week film ini mendapatkan penghargaan Direction Award.

Women from Rote Island karya sineas Jeremias Nyangoen juga ditetapkan sebagai Film Terbaik dengan total 4 Piala Citra.

 

Film Women from Rote Island, akan tayang di bioskop mulai tanggal 22 Februari 2024.

 

 

Tags: Festival Film BarcelonaFestival Film BusanIrma RihiKDRTkekerasan seksualLinda AdoePemenang PenghargaanPemerkosaanQ Cinema International Film FestivalSallum Ratu KeWomen From Rote Island
Previous Post

The Regime : Serial Terbatas HBO ORIGINAL Segera Tayang

Next Post

First Look Borderlands Mengungkap Penampilan Para Karakter Utamanya

Related Posts

Saw XI
Barat

Blumhouse Ambil Alih Franchise ‘Saw’, Jigsaw Siap Kembali dengan Lebih Sadis

20/06/2025
Godzilla Minus One
Action

Sekuel Godzilla Minus One Siap Masuki Tahap Produksi

20/06/2025
Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang
Action

Proyek Film Thriller Besutan Kathryn Bigelow Ungkap Judul dan Tanggal Tayang

20/06/2025
Dragon’s Lair
Action

Ryan Reynolds Siap Beraksi di Film Live-Action “Dragon’s Lair” yang Akan Disutradarai James Bobin

20/06/2025
Next Post
Borderlands

First Look Borderlands Mengungkap Penampilan Para Karakter Utamanya

Popular 24 Hours

  • Humba Dreams Ully Triani

    Review Humba Dreams, peristiwa yang mendewasakan seorang lelaki

    414 shares
    Share 166 Tweet 104
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags